MANOHARA ODELIA PINOT
Momentum hari Kartini 2009
Terjadi penganiayaan putri Indonesia
Di istana raja Malaysia
Seorang putrid terkulai sedih
Dialah Manohara Odelia Pinot
Dara blasteran Bugis-Prancis
Kawin muda di usia 16 tahun
Oleh Pangeran Kelantan Tengku Fahri
Manohara Odelia Pinot
Bagaikan terkurung di sangkar emas
Dirinya seakan tak tersentuh
Dari upaya aksi diplomatik
Manohara cermin wajah anak bangsa
Yang teraniaya di mancanegara
Namun kasusnya disepelekan pemerintah
Hasan Wirayudha, mana tanggungjawabmu?
BELANDA (BELAkaNg DAya), 23/04/09
Kamis, 23 April 2009
Minggu, 19 April 2009
BENCANA SITU GINTUNG
Di pagi buta
27 Maret 2009
Tanggul buatan Belanda itu jebol
Saat orang-orang masih terlelap
Akhirnya 72 orang terlelap selamanya
Puluhan lainnya bak ditelan bumi
Dulu engkau ramah
Selalu dikunjungi orang ‘tuk bersantai
Ada yang memancing ikan
Ada yang bersantai dengan pasangannya
Ada yang mengadakan family gathering
Tapi kini engkau berubah ganas
Wajahmu siap mengundang maut
Murkamu mengadung amarah
Pada orang-orang sekitar
Pada pimpinan proyek
Pada penyelenggara Negara
Kemana larinya rupiah untuk memeliharamu?
Belanda (BELAkaNg Daya), 28/03/09)
27 Maret 2009
Tanggul buatan Belanda itu jebol
Saat orang-orang masih terlelap
Akhirnya 72 orang terlelap selamanya
Puluhan lainnya bak ditelan bumi
Dulu engkau ramah
Selalu dikunjungi orang ‘tuk bersantai
Ada yang memancing ikan
Ada yang bersantai dengan pasangannya
Ada yang mengadakan family gathering
Tapi kini engkau berubah ganas
Wajahmu siap mengundang maut
Murkamu mengadung amarah
Pada orang-orang sekitar
Pada pimpinan proyek
Pada penyelenggara Negara
Kemana larinya rupiah untuk memeliharamu?
Belanda (BELAkaNg Daya), 28/03/09)
KAMPANYE EROTIS
Atas nama demokrasi,
Engkau hamburkan duit tuk iklan politik
Atas nama demokrasi,
Engkau hamburkan duit tuk buat baliho
Atas nama demokrasi,
Engkau pajang spanduk disepanjang jalan
Atas nama demokrasi,
Peralat rakyat dengan janji manis
Atas nama demokrasi,
Engkau macetkan jalan-jalan kota
Atas nama demokrasi,
Engkau monopoli pandangan ruang public
Atas nama demokrasi,
Engkau kotori jalan-jalan
Atas nama demorkasi,
Engkau gelar kampanye erotis
Inilah pertautan syahwat politis dan syahwat biologis
Dimanakan etika politik?
Belanda (BELAkaNg DAya), 31/03/09
Engkau hamburkan duit tuk iklan politik
Atas nama demokrasi,
Engkau hamburkan duit tuk buat baliho
Atas nama demokrasi,
Engkau pajang spanduk disepanjang jalan
Atas nama demokrasi,
Peralat rakyat dengan janji manis
Atas nama demokrasi,
Engkau macetkan jalan-jalan kota
Atas nama demokrasi,
Engkau monopoli pandangan ruang public
Atas nama demokrasi,
Engkau kotori jalan-jalan
Atas nama demorkasi,
Engkau gelar kampanye erotis
Inilah pertautan syahwat politis dan syahwat biologis
Dimanakan etika politik?
Belanda (BELAkaNg DAya), 31/03/09
Jumat, 17 April 2009
ESPEDE
Pemerintah bilang,
SPD itu Sarjana Pendidikan
Ulama bilang,
SPD itu Sarjana Peduli Dhuafa
Pengusaha bilang,
SPD itu Sarjana Pedagang
Pedagang Pasar bilang,
SPD itu Sarjana Penjual Daging
Saya bilang,
SPD itu Sarjana Percaya Diri
(Dipersembahkanuntuk Abdul Wahad Daeng Situju dan Sarbini Daeng Lawa, yg di wisuda di Uniersitas Negeri Makassar, pada 16 April 2009)
SPD itu Sarjana Pendidikan
Ulama bilang,
SPD itu Sarjana Peduli Dhuafa
Pengusaha bilang,
SPD itu Sarjana Pedagang
Pedagang Pasar bilang,
SPD itu Sarjana Penjual Daging
Saya bilang,
SPD itu Sarjana Percaya Diri
(Dipersembahkanuntuk Abdul Wahad Daeng Situju dan Sarbini Daeng Lawa, yg di wisuda di Uniersitas Negeri Makassar, pada 16 April 2009)
Kamis, 16 April 2009
Jaksa Narkoba
Oh Jaksa Esther, oh Jaksa Dara
Kalian aparat penegak hukum
Tapi justru melanggar hukum
Brang bukti yang engkau sita
Engkau gunakan untuk kesenangan pribadi
Oh Jaksa Esther, oh Jaksa Dara
Engkau bertugas di Jakarta Utara
Tempat kejahatan marak terjadi
Tapi engkau turut jadi penjahat
Barang Sitaan negara engkau lahap
Oh Jaksa Esther, oh Jaksa Dara
Engkau merusak korps kejaksaan
Tapi engkau enggan peduli
Narkoba telah menjeratmu
Dibalik jeruji tempatmu yang layak
Siapa gerangan yang telah membebaskannmu?
Kalian aparat penegak hukum
Tapi justru melanggar hukum
Brang bukti yang engkau sita
Engkau gunakan untuk kesenangan pribadi
Oh Jaksa Esther, oh Jaksa Dara
Engkau bertugas di Jakarta Utara
Tempat kejahatan marak terjadi
Tapi engkau turut jadi penjahat
Barang Sitaan negara engkau lahap
Oh Jaksa Esther, oh Jaksa Dara
Engkau merusak korps kejaksaan
Tapi engkau enggan peduli
Narkoba telah menjeratmu
Dibalik jeruji tempatmu yang layak
Siapa gerangan yang telah membebaskannmu?
Langganan:
Postingan (Atom)